Senin, 21 Februari 2011

Memulai Hidup Tanpa Papa

Bismillah!

Berat sekali rasanya untuk mengakui bahwa kehilangan papa memberikan dampak yang luar biasa dalam hidupku.
Banyak sekali hal yang harus segera ditata ulang.
Mulai dari karier, kehidupan rumah tangga, rencana 3, 5 hingga 10 tahun ke depan.

Dan sampai sekarangpun, aku masih labil.
Masih berharap segera menemukan petunjuk tentang apa yang harus dilakukan.

Apa yang menjadi prioritas, itulah yang masih harus kususun saat ini.

Semoga semuanya belum terlambat.

Insya Allah

Kamis, 16 Desember 2010

What Do You Want!

Mmmhhh..
What Do You Want..
Kenapa menggunakan akhiran " ! " bukan " ? "
Setidaknya kalimat ini yang "menghantui"ku parah akhir-akhir ini.

Kebimbangan, kelabilanku di usia yang sudah dibilang tidak muda lagi dari segi pencapaian hidup manusia tentu saja hal ini membuatku tidak terlalu bangga.
Di usia ke-30 ini, justru menurutku fase yang paling menegangkan!
Aku dihadapkan pada pilihan pertanyaan, karier seperti apakah yang aku ingin bangun!
Karier disini tolong jangan diartikan secara harfiah.
Karier disini lebih pada karier pribadi, karier rumah tangga dan karier akhirat.

Tadi malam aku membahas habis tentang "karier" wanita dengan sahabatku.
Banyak wanita cantik, sukses luar biasa namun rumah berantakan.

Aku ingin sukses lahir batin dunia akhirat.
Jadi sampai akhir Desember ini, aku masih punya waktu untuk berpikir tentang..

What I want!

Senin, 05 Mei 2008

Dilema Wanita Bekerja

Pas lagi ngopi di sebuah tempat yang cukup bisa bikin orang relax, tiba-tiba kok perhatianku langsung tertuju pada sebuah majalah kecil yang tulisan di depannya cukup membuat aku berpikir, "Mampus gw, berat amat judulnya?!!"

Dilema Wanita Bekerja
Bukannya sok suci, bukannya sok apapun deh, blassss ga ada maksud sok-sokan. Tapi jujur, judul itu tiba-tiba bikin aku tersentak.
Pas aku buka halaman demi halaman, malah lebih bikin makin tersentak.
Masak beberapa judul artikelnya, ditulis :
-Ummi, jangan tinggalkan aku
-Bahagianya menjadi Ibu

Kondisiku sekarang memang bisa disebut wanita karier. Maksudnya, pergi pagi pulang pagi, ngantor di sebuah stasiun TV yang paling yahud di Indonesia, punya gaji dan blablablabla...
Pas aku baca, sederetan kalimat,
"Bekerja atau diRumah?"
Anda akan kehilangan waktu paling berharga dengan anak anda, pertama kali dia melangkah, ocehannya pertama kali...
Sebenarnya tidak juga, dengan bekerja, saya akan menyediakan kondisi ekonomi yang lebih baik untuknya. Apakah itu bukan alasan saja? Anda kan dapat mengurangi kemewahan hidup agar dapat menghabiskan waktu lebih banyak bersama anak anda?

Sumpah, terjadi deh perang sengit dalam hati! Aku jadi bertanya, busyettttt...bener juga nih tulisan ini.

Tapi coba, kita kembalikan dulu pada kondisi nyata yang ada.
1. Kenapa aku bekerja?
Aku : Cita-citaku banyak, begitu juga dengan suamiku. Dengan aku bekerja, aku merasa semua itu akan lebih mudah tercapai.
Suamiku : Dia pernah bilang, kalo aku ga kerjapun ga papa tuh. Malah dia pernah mengutarakan cita-citanya melihat aku HANYA menjadi seorang ibu rumah tangga. Mungkin bagi beberapa orang, ibu rumah tangga sebutannya HANYA, tapi bagi aku dahsyat banget punya profesi itu.
2. Apa keinginanku saat ini?
Aku : Secara spontan, aku pasti jawab - pengen punya anak!!!!!
Suamiku : Jalanin apa adanya karena dia belum pengen punya anak. Maklum, suamiku dan adik-adiknya butuh figur seorang ibu secara mereka sudah agak lama menyandang status sebagai yatim piatu. Jadi, menurutku (semoga Allah meridhoi niatku ya, Amin) bolehlah setahun ini "kosong" dulu meski dalam hati itu agak takut kalo keterusan.
Jadi aku harus gimana duonk?????
Pengen banget cepet hamil, pengen banget cepet gendong Ario versi kecil.

Binguuuuuuuuungggg....

Mungkin apapun keadaannya saat ini, biarlah aku jalani apa adanya, buat aku-aku masih punya waktu untuk berpikir, punya waktu untuk menimbang-nimbang, meski aku juga tau pasti-siapapun ga akan pernah tau ttg batas umur seseorang.

Yang ada saat ini, justru keinginan untuk mengabdi pada suamiku.
Jujur, aku sangat mencintai suamiku apa adanya, meski bawel, meski cerewet, bagaimanapun dia teteup suamiku. Pilihan hidupku, Pilihan Allah untukku.

Ya Allah, mohon tuntunlah aku dan terangilah jalanku.
Berikanlah petunjuk, jalan mana yang terbaik untuk aku tempuhi.

Terima kasih telah kau berikan seseorang yang santun, penyayang, tanggung jawab dan yang pasti-sholeh.

I Love You, Allah
I Love You, Suamiku




Minggu, 17 Februari 2008

Ah, suamikuuuuu....

Brakk...brakkk...brakkk...

Kamu sih, kan tadi aku yang beresin. Kamu malah main komputer aja.
Aku kan cuma pengen kamar ini bersih.

Trus, maumu apa???!!! Tanyaku, sambil teteup utak atik notebookku...

Aku maunya diurusin ma istriku!!! Aku mau dilayani istriku. Aku ingin diladeni sebagai seorang suami. GUBRRAAAAAKKKKK....

Suara pintu dibantingpun terdengar cukup membuatku tersentak, membuyarkan konsentrasiku yang sepagian aku sengaja bangun untuk aktualisasi pemikiranku.
"Ngapain ya nih orang, perasaan tadi ga napa-napa kenapa sekarang tiba-tiba marah?", pikirku.

Kejadian ini baru aja kualami sioang tadi.
Benar-benar true story.
Seakan dikejutkan oleh hil yang mustahal, hehehehe..
Bayangin, memang sih usia perkawinanku baru seumur jagung tapi bukan berarti kalo pelayananku sebagai seorang istri kepada suami bisa dibilang kurang?!!! ( Aku berusaha membela diri dong!!! )

Bayangin, mulai dari pagi aku bangunin dia untuk sholat dengan ciuman mesra, trus siapin air panas di bak mandinya. Belum lagi kalo tiba-tiba dia bilang, " Yank, masakin aku ini dong.. ato masakin aku itu dong...
Ya, itung-itung sebagai seorang istri yang baik setiap hari aku selalu berusaha meladeninya.

Tapi, ucapannya siang tadi benar-benar membuatku tersentak. Kok bisa-bisanya dia bicara seperti itu-berasa seperti ucapan yang udah dipersiapkan sejak lama.

Akhirnya perdebatanpun tak dapat dielakkan.
Tangis, tawa, sedih dan sedikit teriakan menjadi bumbu di percakapanku dengan suamiku.

Ternyata, apa yang menjadi sebab suamiku berkata "yang menyebalkan" buat aku....

Dia ingin pelayanan yang lebih-lebih-dan lebih. Maksudnya, dia pengen lebih banyak dimanja karena menurutnya perhatianku ke dia sudah mulai berkurang. Sedangkan menurutku, pelayananku pada suamiku sudah lebih-lebih, meski sepertinya perhatian dan kepeduliannya ke aku relatif kurang sih :)

Yah, ternyata..

Semua ini, hanyalah kesalahpahaman semata. Semuanya berawak dari - "itung-itungan" kasih sayang : apa yang sudah diberikan dan apa aja yang sudah diterima. Dan itu terjadi secara tidak sadar, larut dalam kesibukan sehari-hari.

Hal yang bisa di-share kali ini :

- Jangan itung-itungan deh sama pasangan. Meskipun hal ini terjadi secara tidak sadar, ada cara ngukurnya : kalo tiba-tiba muncul di pikiran kita, wah males ah ngladenin dia, kan selama ini aku dah begini..udah begitu...Nah, yang kayak gini nih sumber malapetakanya.

- Sebagai wanita, kita juga butuh sih dimanaj...Cuman ga dengan cara itung-itungan juga kali untuk minta dimanjanya.

- Sudahkah anda tersenyum tulus dengan suami anda hari ini? Sudahkah anda memeluknya? Sudahkah anda membisikkan, " I Love U " pada telinga kanannya?

Perlakukan suami anda dengan penuh cinta maka diapun akan memperlakukan anda lebih dari apa yang telah anda berikan padanya.

Seperti malam ini... Ah, aku jadi inget kenapa aku memutuskan mau menerima pinangannya...

I Love U, Suamiku

Minggu, 03 Februari 2008

Tahukah Kamu Siapa Saja Yang Dirindukan Surga ?

Para Pewaris Surga :
  1. Orang yang beriman kepada Allah swt. Iman di hati, mulut & langkahnya
  2. Orang yang menjauh dari segala perkara-perkara yang tiada guna
  3. Orang yang menunaikan zakatnya
  4. Orang yang menjaga kemaluannya
  5. Orang yang memelihara amalnya
  6. Orang yang penuhi janjinya
  7. Orang yang selalu menjaga waktu & khusyuk setiap sholatnya

Sudahkah kita memenuhi kriteria di atas ?

Sumber : Opick - pewaris surga

TOM YUM KUNG

Finally,....
Aku dapet resep Tom Yum tanpa pasta.
Dan aku dapet resep ini dari NURANI - tabloid favoritku :)
Thx NURANI (^_^)

Bahan :
1000 ml Kaldu Ayam
5 pcs Potongan Sere
Daun Sere Secukupnya
5 bh Cabe Rawit
12 pcs Udang
Garam Secukupnya
Jus Jeruk Nipis Secukupnya
Saus Ikan Secukupnya
100 gr Mushroom
Daun Ketumbar Secukupnya

Cara Membuat :
  1. Masukkan kaldu ayam ke dalam panci. Masukkan potongan sere, juga daun sere & potongan cabe rawit.
  2. Saat aroma sere terasa, bumbui dengan garam, saus ikan & jus jeruk nipis.
  3. Masukkan udang dan mushroom, juga kuah sup. Masak hingga udang matang.
  4. Sajikan sup dengan daun ketumbar.

Selamat menikmati

Jumat, 26 Oktober 2007

You Mean Everything to Me

You are the answer to my lonely prayer
You are an angel from above
I was so lonely till you came to me
With the wonder of your love

I don't know how I ever lived before
You are my life, my destiny
Oh my darling, I love you so
You mean everything to me

If you should ever, ever go away
There would be lonely tears to cry
The sun above would be never shine again
There would be teardrops in the sky

So hold me close and never let me go
And say our love will always be
Oh, my darling, I love you so
You mean everything to me(You mean everything to me)
So hold me close and never let me go
And say our love will always be
Oh, my darling, I love you soYou mean everything to me